Perempuan: Penggerak Roda Kehidupan

1:30:00 PM

Assalamualaikum teman teman pembacaku, semoga di musim hujan ini, kalian bakal selalu dilimpahkan kesehatan, dan semoga keadaan kota kalian baik baik saja, maklum, Jogja lagi porak poranda dihantam badai Cempaka. Semoga alam kian membaik, sangat tidak baik kalau kita sebut ini bencana, anggap saja alam sedang bersabda layaknya ucapan Presiden Jancukers, Sudjiwo Tedjo.

Ya, kali ini aku bakal ngomongin fenomena kaum generasi penerus bangsa yang salah kaprah, khususnya buat kaum perempuan, di sini aku menulis melalui sudut pandang ku sebagai kaum pria yang mulai resah juga sedih, semoga aku gak dimarahi oleh kaum feminist di luar sana berkat tulisanku ini, semoga dan selalu, aamiin.

Melirik kembali pola hidup generasi milennial khususnya perempuan zaman sekarang, ntahlah, aku sedikit miris, berawal dari scroll explore Instagram, foto foto yang menunjukan belahan (maaf) dada, kehidupan glamor, awalnya kulihat satu dan akhirnya makin banyak aja di explore aku. Bingung apa yang sebenarnya mereka pikirkan, terbesit dalam pikiran aku bahwasannya eksistensi wanita saat ini dilihat dari belahan dada, kemolekan tubuh demi sesuatu yang disebut saat ini panjat sosial.

Kita pernah menemui sebuah kasus selebgram yang habis di hujat netizen lantaran gaya hidup dan lagu fenomenalnya diatas kuda, menggunakan topeng, dan menunjukan belahan dada. Gak perlu aku sebut namanya kalian pasti tahu lah, nah pernah gak sih kalian berfikir kenapa dia bisa begitu?

Oke, dalam proses pendewasaan, sudah pada hakikatnya seorang remaja mencari jati diri, kenakalan remaja itu sudah biasa, aku pun mengalaminya, kita gak pernah tahu kenapa dia melakukan hal yang seperti itu, ntah itu untuk menunjukan eksistensinya pada dunia atau apalah, itu terserah dia, disini aku hanya ingin memberikan sedikit tanggapan ku terhadap kalian kaum perempuan yang mungkin juga melakukan hal yang sama.

Aku hanya merasa ketika seorang wanita menganggap kecantikan wajah dan kemolekan tubuh adalah aset terbaik yang dimiliki untuk memikat lawan jenis itu adalah sesuatu yang penting, bagi aku tidak sama sekali, itu adalah sebuah kesalahan besar, pernahkah kalian berfikir kenapa Ibu Kartini memperjuangkan hak perempuan untuk dapat sekolah? Ya, jawabannya agar perempuan tidak lagi dianggap sebelah mata, di mana kasusnya pada zaman sebelum emansipasi wanita itu diperjuangkan Ibu Kartini, memang benar wanita hanya dilirik dari sudut pandang keindahan fisik, baik wajah ataupun tubuh saja.

Tapi, ini sudah abad ke 21, bagi aku sungguh sangat disayangkan ketika kaum hawa hanya sibuk mempermak fisik tapi mengikis pengetahuan dan moral kehidupan, padahal di abad modern ini, kalian akan lebih terlihat menarik apabila memiliki pengetahuan yang tinggi, prestasi, moral yang baik nan santun, dan berguna terhadap orang lain. 

Kita menyadari bahwa di zaman sosial media yang canggih ini, tajuk perempuan sebagai seorang influencer di dunia maya sangatlah kuat, kita adalah pandangan generasi di bawah kita untuk menatap masa depan, kalau tak bisa memberi setidaknya jangan merusak, contohkanlah sesuatu yang baik terhadap orang lain, sebarkanlah energi positif, karena sesuatu yang negatif tak akan bertahan lama.

Marilah, kalian sebagai kaum perempuan yang cerdas, bertindaklah dengan lebih arif, berfikirlah bahwa derajat kalian ditakdirkan tinggi dan kalian adalah sebuah kekayaan dari suatu bangsa.
                            
Sekian dulu tulisan kali ini, makasih kalian sudah mampir, kritik dan saran kalian sangat berguna buat aku, kalian bisa nulis di kolom comment, tulisan diatas murni pemikiran sendiri, maaf kalau ada salah salah kata, sampai jumpa di tulisan ku yang lain, Wassalam :)

You Might Also Like

6 komentar

  1. aku sih yesss! cz, perempuan yg cerdas akan menghasilkan generasi penerus yang cerdas ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi, setuju bangetlah pokonya, makasih yak sudah mampir, jan bosen bosen hehehe

      Hapus
  2. Balasan
    1. Sorry baru ngeliat, wah terima kasih banyak sudah mampir, semoga tidak pernah bosan berkunjung ya, btw, tulisanmu juga bagus, aku sudah mampir. Terus menulis yak, kapan kapan aku mampir lagi!

      Hapus