Apa salahnya menikmati senja sendirian,
dikala antrian kendaraan kian panjang di batas kota,
Aku memilih menatap cahaya jingga yang berpamitan untuk pulang di atas ayunan usang yang engselnya mulai tua,
Berfikir esok akan seperti apa aku ini, ntah jadi manusia bergelimang harta,
atau menjadi sampah di sudut kota,
Setiap hari, langit selalu menjadi saksi kegusaran ini,
tapi lagi lagi, ia tak menjawab segala asa dari balik hati,
Ketika putihnya awan menjadi abu abu, lalu menghilang di telan malam,
di situ pulalah aku menutup kegundahan yang tak kunjung padam,
Hingga jingga selanjutnya tiba, dan seterusnya.
- 2016