Find Your Own Path

12:22:00 AM

Semakin berumur, semakin kita mengenal diri kita sendiri, aku setuju dengan statement itu, seperti kita menemukan jati diri dan juga memiliki idealisme atas segala sesuatu yang menentukan jalan hidup kita, sesuatu yang kita anggap baik untuk diri kita atau sebaliknya, dan membuat kita bahagia.

Salah satu contoh, baru baru ini, aku memulai sebuah langkah baru dalam menikmati dunia sosial media, khususnya Instagram, aku berjanji pada diri sendiri, selain hasil tulisan, aku tak akan lagi mengumbar kehidupan pribadi di Instastory public, aku hanya membagikan pada teman dekat saja, selain karena aku merasa kehidupan pribadi tidak pantas menjadi konsumsi public, terdapat satu hal lagi yaitu rasa jenuh yang semakin besar, memang idealisme ini terdengar konyol, tapi memang begitulah yang aku rasakan.

Awalnya aku senang melihat gallery Instagram orang lain, sekedar melihat koleksi foto fotonya, tapi kian lama orang kian jarang mengunggah foto lagi, orang mulai suka mengunggah sesuatu di Instastory, ntah itu kehidupan pribadi, membuat voting potong rambut atau tidak demi melihat respon netizen, bahkan sesuatu yang tidak begitu penting, contohnya boomerang selfie menjulurkan lidah dengan menggunakan filter yang berbeda beda, anehnya diupload berulang kali namun tetap itu saja gayanya. Sungguh, Instagram benar benar kehilangan esensinya dan juga tidak memperbaiki kerusakannya, alih alih memperbaiki algoritma timeline, Instagram lebih memilih menambahkan fitur fitur yang semakin membuat orang malas untuk scroll down timelinenya sendiri.

Beberapa teman mulai mengomentari tindakan aku ini, senang rasanya mendengar berbagai argumen teman yang lain, ada yang mendukung, ada juga yang tidak, aku mendengarkan semua masukan dan aku gak mempermasalahkan itu semua, aku hanya melakukan apa yang menurutku harus dilakukan, aku tak meminta orang lain melakukan hal yang sama dengan apa yang aku lakukan, bagi aku ini sama halnya aku melihat kalian yang suka dengan sesuatu yang berbau korea, baik itu dramanya, atau bahkan artis artisnya, walau aku tidak suka tapi aku gak pernah mempermasalahkan itu semua, selagi itu tak mengganggu aku, yaudah semerdeka kalian saja.

Terkadang aku berfikir, kenapa seseorang tak bisa menemukan jati dirinya sendiri, karena seseorang itu sibuk melihat hidup orang lain dan melupakan hidupnya sendiri, lupa untuk melakukan apa yang ia suka, dan yang paling fatal adalah meletakkan standarisasi hidup orang lain pada hidupnya. Melihat kehidupan orang lain bahagia lantas mengutuk diri sendiri yang begini gini saja juga sesuatu yang salah, jujur saja, berat memang untuk tak melihat standarisasi kebahagiaan hidup orang lain, tapi lebih berat lagi ketika hidup tak sesuai keinginan.

Memang setiap orang itu perlu sifat Amor Fati yaitu cinta akan takdirnya sendiri, karena kebahagiaan setiap orang itu beda beda, berhenti melihat kebahagiaan orang lain karena belum tentu apa yang orang lain anggap sebuah kebahagiaan berlaku juga pada diri kita. Pada dasarnya menjadi pribadi yang bebas menentukan sikap dan jalan hidup masing masing adalah sebab kenapa Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk paling sempurna, makhluk yang memiliki akal, fikiran, serta perasaan.

                                          

Yah, sekian tulisan tengah malam kali ini, jika ingin berdiskusi atau menanggapi tulisanku diatas, bisa tinggalkan pesan di kolom komentar, terima kasih sudah mampir, selamat beristirahat keluarga pembacaku.

Wassalam..


You Might Also Like

0 komentar