Maaf

2:27:00 AM

Seperempat abad sudah aku lewati, terhitung sejak hari ini, 26 tahun, sembari menghisap rokok yang kubeli tadi sore, aku menulis sebuah permintaan maaf.

Ya, alih-alih membuat harapan, aku lebih memilih mengucap maaf untuk diriku sendiri, untuk 25 tahun hidup yang sudah aku lewati.

25 tahun berlalu, hidup telah mengajarkan banyak hal, tentang kebahagiaan dan kesedihan, kehadiran dan kepergian, memberi dan menerima, mencintai dan dicintai, membenci dan dibenci, berjanji dan mengingkari, juga kawan dan lawan.

Teruntuk diriku, 

Maaf karena sudah menjalani hidup yang tak tau kemana arah dan tujuan.

Maaf karena sudah selalu merasa kuat sendirian.

Maaf karena sudah banyak menyakiti perasaan orang-orang tersayang.

Maaf karena sudah banyak membuat masalah yang tak kunjung usai.

Maaf karena sudah menganggap remeh setiap tindakan.

Maaf karena sudah banyak merepotkan diri sendiri dan juga orang-orang terkasih.

Maaf karena terlalu ambisius tanpa dibarengi dengan sikap yang serius.

Maaf karena berjanji namun banyak diingkari.

Maaf karena terlalu memikirkan bahagianya orang lain tapi lupa sama bahagiamu sendiri.

Maaf karena melepaskan setiap harapan.

Maaf karena tak mengimankan doa yang sudah diaminkan.

Maaf karena terlalu bersenang-senang hingga lupa akan kesehatan.

Maaf karena sering mengabaikan banyak nasihat.

Maaf karena sudah terlalu kehilangan banyak hal.

Teruntuk diriku,

Maaf saja tentu tak cukup atas 25 tahun ini, izinkan aku menebus semuanya satu kali lagi, untuk hidup yang sudah berlalu dan selanjutnya, untuk aku dan semua rasa bersalah ini.

Teruntuk diriku,

Selamat bertambah usia, dan selamat menempuh jalan menuju bahagia.



You Might Also Like

1 komentar